Switchblade
Here comes the first enemy! Anda mungkin berpikir mereka adalah teman, tapi Anda salah. Di depan Anda, ia bersikap bak teman baik dengan mengajak Anda makan siang sambil mengungkapkan rasa tidak sukanya pada semua orang di kantor, kecuali Anda, sahabatnya. Anda pikir ia berkata jujur, tapi ternyata ia seorang switchblade!
Minggu depannya, ia pergi dengan rekan kerja lain yang ia bicarakan di depan Anda kemarin dan mengungkapkan rasa tidak sukanya pada Anda. Yang ia inginkan adalah memancing Anda untuk menimpali ucapannya, berbuat seolah hanya Anda yang membicarakan kejelekan rekan kerja lainnya, dan secara perlahan menyingkirkan posisi Anda. Jika bertemu tipe ini, cara terbaik adalah menahan diri untuk tidak terpancing segala ucapannya.
Si muka senyum
Hampir mirip tipe pertama, di depan Anda tipe ini bersikap layaknya malaikat. Dengan senyum selalu tersungging, ia bersikap seolah teman yang siap membantu. Padahal, di belakang Anda ia merencanakan sesuatu yang licik. Semisal, membuat gurauan tentang kesalahan Anda yang tidak sengaja Anda buat dan kebetulan hanya ia yang tahu. Dengan mengungkapkan kesalahan Anda melalui celetukan bernada humor, ia menikam Anda secara tersirat dan membiarkan orang lain memikirkan perkataannya.
Seringkali saat Anda dimarahi bos, ia tersenyum dan mengusap-usap punggung Anda. Berikan skak mat dengan mengatakan, "What are you smiling about?" Cara untuk menerka senyuman itu palsu atau tidak, adalah dengan memerhatikan mimik wajahnya. Karena menurut Dr Paul Ekman, Profesor Psikologi dari Universitas California, jika alis dan kelopak mata seseorang tidak bergerak saya tersenyum, waspadalah. Ini bisa berarti senyumnya palsu.
Minute Man
Jangan pernah menyepelekan si minute man ini. Tipe ketiga ini adalah musuh yang paling andal dalam membuang waktu Anda. Semisal, saat sedang bergegas menuju ruang rapat untuk bertemu klien penting, ia menghentikan langkah Anda dan kerap menanyakan hal-hal tidak penting untuk membuat Anda terlambat ke ruang rapat. Atau mungkin saat sedang asyik lembur, ia menghampiri dan berceloteh tiada henti tentang kehidupan percintaannya.
Ya, sekali lagi, tujuannya untuk menghabiskan waktu Anda. Akibatnya pekerjaan tak kunjung selesai dan energi Anda untuk lembur terbuang percuma. Saat bertemu orang macam ini triknya adalah rendahkan nada bicara dan pasang ekspresi tidak tertarik tiap kali ia menghampiri. Jika ia tak kunjung pergi, katakan, "Waktu Anda hanya tiga menit, karena saya masih banyak pekerjaan."
Si sok tahu
Terjebak di situasi di mana salah seorang rekan kerja kerap berbicara, sementara Anda butuh ketenangan? Masalahnya, apa yang dibicarakan orang ini tak sekadar pembicaraan biasa, tapi kerap mengomentari kinerja Anda dengan masukan-masukan yang tidak penting. Semisal, "Ih, pantas saja setiap hari harus lembur. Seharusnya saat bertemu klien kemarin Anda katakan...blablabla."
Menggurui. Itulah kata yang tepat untuk mengungkapkan sinonim musuh satu ini. Seolah tak bisa lepas dari bayangan masa lampau, ia terus membicarakan betapa hebat prestasinya di kantor lama, which is, tidak tahu apakah itu sekadar bualan belaka. Bila ia mulai sok tahu, tanyakan, "Oh ya? Dari mana info itu! "Nah, jika sumbernya dari internet, ajak ia ke depan monitor! Dan minta ia menunjukkan sumber pastinya.
Bulldozer
Office bully. Selalu ada di kantor manapun. Berkedok kekuasaan, tipe terakhir ini kerap menindas bawahan dengan berbagai cara. Mulai dari meminta bawahannya membuatkan kopi, menjadikan rekan kerja yang baru masuk sebagai asisten pribadi, hingga mengakui pekerjaan orang lain sebagai hasil kerjanya. Memang ada tipe seperti ini, dan biasanya jika ia baru keluar dari kantor lamanya ia akan melakukan tindakan serupa dan mencari mangsa lagi di kantor baru. It's in their blood, honey.
Susahnya lagi, biasanya orang-orang ini punya kedudukan di atas Anda. Satu-satunya cara adalah mengadukan tindakan mereka kepada pihak yang kedudukannya lebih tinggi lagi atau pada bagian personalia. Tapi, adukan secara halus dan jangan sampai mereka tahu Anda mengadukan mereka tentunya.
Watch out!
Tak hanya rekan kerja, hal-hal berikut juga bisa menjadi musuh kantor:
1. Kerap berteriak dan bernyanyi dengan suara keras.
2. Bicara dengan speaker phone hingga terdengar semua orang di kantor.
3. Bunyi ringtones yang super mengganggu.
4. Bersendawa dan menguap dengan keras.